Source picture : wowkeren.com |
Puncak gunung batur merupakan tempat yang paling unik merayakan hari kemerdekaan di tahun 2017. Tepat ditanggal 17 agustus merupakan hari dimana penduduk indonesia merayakan semangat kemerdekaan dengan semarak suka cita. Mengenang jasa pahlawan dan menanamkan cinta tanah air dengan berbagai cara, salah satu yang paling sederhana yaitu mengibarkan tinggi bendera merah putih di puncak batur.
Ditandai dengan tanggalan merah kalender sebagai hari libur nasional, menjadi waktu yang sangat dimaanfatkan oleh banyak orang melakukan kegiatan yang berhubungan dengan semarak kemerdekaan dengan kebersamaan seperti mengadakan berbagai acara perlombaan. Tapi ada juga yang merasa lebih berkesan merayakan kemerdekaan dengan suasana baru, ditempat baru seperti pergi ke bali sekalian berlibur.
Source picture : delodmangkalan.blogspot.co.id |
Tapi bagi pecinta alam, mengibarkan bendera merah putih diatas puncak gunung batur saat matahari terbit merupakan salah satu hal paling sederhana yang sering dilakukan tanpa meggurangi semangat kemerdekaan dan memberikan kesan tersendiri yamg tak terlupakan. Bagi anda yang sedang berlibur ke bali dan belum memiliki rencana apapun, mungkin bisa mencoba cara itu untuk lebih menyempurnakan perjalanan anda.
Soure picture : imadebudisastrawan.blogspot.co.id |
Gunung batur merupakan gunung ke 2 tertinggi di bali dan masuk dalam wilayah kabupaten bangli. Batur banyak dipilih karena lokasinya yang tidak begitu jauh serta tidak terlalu tinggi dan tidak berbahaya. Pemandanganya pun sangat memukau ketika matahari terbit ditambah sejuk biru warna air danau batur
Cara pergi ke gunung batur
Untuk pergi ke gunung batur ada 2 aternatif yang bisa digunakan yaitu dengan menggunakan mobil atau motor. Untuk yang sedang liburan di bali bisa coba untuk sewa motor di bali. Waktu yang dibutuhkan berkendara dari kuta atau bandara ngurah rai sekitar 1 jam 30 menit. Atau berangkat sekitar pukul 1 dini hari sehingga perkiraan waktu tiba anda maksimal jam 3 pagi di desa toya bungkah sebagai starting poin. Lanjut dengan mendaki hingga puncak gunung batur.
Persiapan mendaki puncak gunung batur
- Stamina prima
- Masker debu
- Jaket hangat
- Sarung tangan
- Syal
- Uang
- Bendera Merah Putih
- Pastikan stamina anda dalam kondisi prima karena untuk mencapai puncak gunung batur dibutuhkan waktu sekitar 2 jam 30 menit dengan 4 tempat pemberhentian. Tidak begitu tinggi jika dibandingkan gunung agung ataupun gunung rinjani yang ada di lombok, sehingga untuk yang pertama kali mendaki pun bisa mencobanya.
- Masker debu sangat dibutuhkan, karena anda melewati medan tanah, kerikil berdebu. Apalagi saat hari kemerdekaan tentunya gunung batur akan sangat ramai dikunjungi dan terkesan seperti pasar kaget. Keuntunganya anda tidak perlu khawatir tersesat bahkan tanpa senter pun bisa sampai puncak. Jumlah pendaki saat hari nasional ini bisa mencapai ribuan orang. Bayangkan saja hentakan kaki dan debunya, bahkan saat dipuncak anda harus kesulitan untuk mencari tempat yang nyaman.
- Pastikan anda membawa jaket hangat, syal dan sarung tangan, karena udara di puncak sangat dingin. 3 item ini hanya dibutuhkan saat dipuncak, karena saat anda tidak bergerak, hawa dingin akan menusuk anda hingga ke tulang. Pastikan semua bagian tubuh anda.
- Solusinya kopi hangat dan mie instan. Maanfaatkan uang yang ada untuk menikmati kehangatan kopi dan mie instan yang dijual oleh penduduk setempat pada stand warung di puncak batur. Agak konyol, tapi begitu adanya. Warga setempat biasa mendaki dengan berbagai barang dagangan dengan waktu sekitar 30 menit. Tapi harganya juga disesuaikan ya.
- Menunggu matahari terbit, sebaiknya persiapkan bendera anda untuk mengabadikan momen terbaik anda mengibarkan bendera merah putih diatas puncak gunung batur dengan semangat kemerdekaan dan cinta tanah air. Tentunya setelah matahari terbit anda baru sadar siapa di kiri kanan anda. Biasanya akan ada upacara bersama dipuncak, jangan lewatkan juga kesempatan itu bertemu teman baru dengan semangat yang sama dalam satu cinta tanah air darah indonesia.
Tan hana dharma mangrwa 'sastra dari salah satu kita hindu bali' yang artinya berbeda - beda tapi tetap satu juga. Dibawah pancasila, dengan dasar UUD 1945 dalam kebangaan bendera merah putih. Satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Dirgahayu Republik Indonesia ke - 72 tahun.
No comments:
Post a Comment